Pages

Ads 468x60px

Tuesday, November 20

15 Kesalahan Orang Tua yang Sering Tidak Disadari

oleh:
Daniel Wong

Banyak orang tua berpikir bahwa mereka melakukan hal terbaik untuk anak mereka namun  tanpa sadar mereka mungkin menyakiti anak-anaknya...
Jelas bahwa orang tua tidak pernah punya keinginan membuat frustasi anak-anaknya. Namun tak seorang pun di antara kita yang sempurna, dan orang tua juga demikian, tidak ada pengecualian.
Dalam artikel ini, saya akan mendeskripsikan 15 hal yang orang tua sering lakukan tanpa sengaja, yang melukai (hati) anak-anaknya.
Saya akan menjelaskan terlebih dahulu bahwa saya sendiri bukan seorang orang tua; semua observasi ini ditulis dari perspektif anak.

1. Jangan memanggilnya "bodoh" atau "tak berguna"
Membuat shock bahwa, dalam keadaan marah, banyak orang tua menyebut anak mereka "bodoh" atau "tak berguna". Kata-kata kasar seperti ini dapat tetap tertanam di pikiran anak sepanjang hidupnya.

2. Memutuskan segala sesuatu untuk anak
Melakukan hal ini dapat membuat mereka merasa seperti dibatasi dan ia tidak cukup bijak atau pandai untuk membuat pilihan sendiri.

3. Terlalu menekankan pentingnya patuh
Beberapa orang tua melakukan segala hal yang dapat mereka lakukan untuk menjadikan anak patuh, namun ini dapat 'menghancurkan' hubungan (harmonis) orang - anak.

4. Jangan tunjukkan rasa sayang (secara berlebihan)
Ketika orang tua jarang menunjukkan rasa sayang, anak mungkinn akan mulai mempertanyakan apakah ia dicintai atau tidak. (Tetapi terlalu menunjukkan rasa sayang juga bukan merupakan hal yang bijaksana).

5. Mendisiplinkannya (anak) ketika orang tua marah
Pendisiplinan (anak) hendaknya dilakukan ketika orang tua tenang (tidak dalam keadaan marah). Cambuk dan pukulan di pantat hendaknya bukan merupakan reaksi langsug atas suatu (kesalahan) yang anak lakukan.

6. Menunjukkan cinta kondisional (tampak kondisional)
Orang tua melukai anak secara psikologis ketika mereka menunjukkan cinta dan perhatian hanya ketika ia melakukan hal baik di sekolah atau ketika ia bertindak baik. Anak-anak perlu tahu bahwa cinta orang tua mereka tidak mengenal kondisi.

7. Membandingkannya dengan saudara kandung atau anak lain seusianya
Setiap anak unik, sehingga ia tidak ingin merasa hidup dalam bayangan orang lain.

8. Memuji atas kemampuannya, bukan atas usahanya
Memuji anak atas usaha bagusnya akan mendorong anak mengembangkan kemampuan-kemampuan (skill) baru dan mencoba hal-hal baru, bukan hanya melakukan tugas-tugas yang sudah menunjukkan bakatnya (tugas yang sudah dikuasainya).

9. Menetapkan batasan namun tidak berlaku (bagi) orang tua
Orang tua sering menetapkan batas berkaitan dengan perilaku, waktu tidur, pekerjaan rumah tangga, dll. Ketika batas-batas ini tidak terapkan (bagi semua), maka ini akan membuat menjadi bingung, dan, mungkin, menentang.

10. Membiarkan emosi orang tua mendapat kepuasan (diperturutkan)
Berdasar observasi yang saya lakukan, mayoritas kesalahan orang tua muncul ketika orang tua gagal mengendalikan emosinya. Ketika orang tua membiarkan emosi negatif diperturutkan (get the better of them), secara tak langsung hal tersebut membolehkan anak untuk melakukan hal yang sama. Ini mewujud dengan sendirinya dalam bentuk amarah dan kecemaran remaja.

11. Berusaha mencapai impian yang tak dapat dicapai melalui anak.
Banyak orang tua hidup melalui anak-anak mereka. Namun demikian, ini dapat menjadi tidak sehat. Orang tua yang memaksa anak mereka untuk mempelajari subyek-subyek tertentu atau mengejar karir tertentu---yang bertentangan dengan harapannya--dapat menyebabkannya menjadi marah dan jengkel.

12. Terus menyelamatkannya dari masalah.
Sebagai contoh, ketika anak lupa membawa buku matematika ke sekolah dan terancam hukuman, banyak orang tua akan menyelamatkannya dengan membawakan buku ke sekolah untuknya. Namun demikian, bentuk pengasuhan ini tidak mengajarkannya untuk mengambil tanggung jawab penuh atas pilihan dan hidupnya.

13. Mengakhiri argumen dengan mengatakan "Aku tahu apa yang terbaik untukmu"
Orang tua menggunakan kaliman ini sebagai sejenis kartu kemenangan (trump card), meskipun hampir tidak pernah efektif. Hendaknya orang tua mengekspresikan betapa besar mereka mencintai dan peduli kepada anak mereka, bukan malah menekankan fakta bahwa pilihan (yang dipilihkan orang tua) memiliki konsekuensi yang mesti ia (anak) tanggung.

14. Melindunginya dari tantangan dan ketidaknyamanan
Sangat natural bagi orang tua untuk melakukan ini, namun biasanya ini bukan merupakan hal terbaik bagi perkembangan jangka panjang anak. Tantangan, ketidaknyamanan dan perjuangan dibutuhkan mereka untuk menemukan kesuksesan.

15. Membiarkannya menjadi pusat dunia keluarga (the center of family's universe)
Banyak orang tua keinginan dan kebutuhan anak untuk menentukan seluruh skedul, rencana keluarga, dll. Namun ketika ini menjadi sangat ekstrim, lingkungan ruman dapat menjadi heboh dan penuh tekanan (stressful). Hendakknya orang tua membuat anak menyadari bahwa ia merupakan seorang anggota penting dalam keluarga, bukan malah (membuat ia berpikir) bahwa dunia tidak berputar mengelilinginya.

Penutup
Pengasuhan anak bukan sekedar membesarkan anak. Ini berkaitan dengan penguatan generasi mendatang untuk menjadi yang terbaik yang dapat mereka capai, dan meletakkan fondasi bagi masa depan dan dunia yang lebih baik.
Tugas yang sangat mulia dan monumental seperti itu membutuhkan orang tua yang senantiasa merefleksikan gaya pengasuhannya, sehingga mereka dapat berkembang maju sebagai orang tua hari demi hari.
Untuk semua orang tua yang membaca ini: saya tahu anda siap untuk tugas ini.



Daniel Wong adalah penulis "The Happy Student: 5 Steps to Academic Fulfillment and Success". Ia adalah seorang Education & Personal Excellence coach and speaker. Ia  menyelenggarakan program mentoring (mentoring programme untuk membantu siswa memaksimalkan pendidikan mereka dan menemukan kegembiraan serta keberhasilan. Ia rutin menulis di www.daniel-wong.com. Download  e-book gratisnya, "The Unhappiness Manifesto: Do You Make These 150 Mistakes In The Pursuit Of Happiness?", Download e-book gratisnya yang lain, "Singapore Scholarship Guide: The $500,000 Decision". Bersama dengan tim ahlinya, ia menjalankan  The Exam ExcellenceTM (TEE) Programme.

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment