Kecerdasan Emosional (Emotional intelligence) adalah kemampuan bawaan (setiap orang sejak lahir) untuk merasakan, menggunakan, berkomunikasi, mengakui, mengingat, mendeskripsikan, mengidentifikasi, belajar, memenej, memahami dan menjelaskan emosi.
Kemampuan otak untuk belajar dan memahami informasi baru, bekerja dengan sangat baikkala tertantang. Secara ilmiah hal ini terbukti bahwa bayi dan anak-anak belajar sekumpulan kecakapan yang ditentukan dengan sangat mudah ketika jendela kesempatan (the window of opportunity) terbuka bagi mereka. Kita dapat mengatakan bahwa masa depan kita terlahir dari jendela kesempatan ini.
Kecerdasan emosional kita, menentukan bagaimana kita memahami orang lain dan bagaimana kita berhubungan dengan mereka, oleh karenanya, 80 persen karir seseorang berasal (ditentukan) dari pemahaman awal ini. Bagaimana seorang bayi diasuh akan membentuk emosi (sikap) seperti empati, keceriaan, penuh harapan, dan kesedihan.
Faktanya seluruh kondisi moral kita berasal dari kecerdasan emosional ini. Kecerdasan ini tidak berhenti setelah remaja, ia terus berkembang sepanjang kehidupan kita. Namun inti (core) dari pengalaman-pengalaman ini berawal pada jendela kesempatan, ketika kita bayi.
Inilah sembilan teknik untuk mengembangkan kemampuan emosional balita:
- Beri mereka (balita) lingkungan yang aman dan nyaman.
- Senyumlah sebanyak mungkin (kepada mereka).
- Biarkan mereka tahu bahwa kita memahami apa yang mereka rasakan.
- Tunjukkan empati ketika mereka gelisah.
- Jalin hubungan dengan mereka, tirukan suaranya untuk berkomunikasi.
- Ketika kita mengatakan 'tidak', coba jelaskan (sesuai tingkat pemahaman mereka) mengapa kita mengatakan 'tidak'.
- Dorong dan dukung mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas keluarga.
- Tunjukkan kebahagiaan atas perilaku baik mereka.
- Ketika tindakan mereka membawa efek bagi orang lain, bantu mereka untuk memahaminya.