Pages

Ads 468x60px

Sunday, February 2

Enam Sikap Mental agar Menjadi Lebih Sukses

Untuk mencapai kesuksesan dan menjaga agar kesuksesan tetap bersama dengan kita bahkan lebih dari itu kita menjadi semakin sukses, setidaknya ada enam sikap mental yang mesti dimiliki seseorang.
Enam sikap mental tersebut adalah:
1. Bersikap Positif. Orang-orang yang berpikir positif yakin bahwa mereka dapat memberikan efek (dampak) positif kepada lingkungan di sekitar mereka. Mereka melihat dunia (lingkungannya) sebagaimana adanya, menunjukkan betapa mereka menyukai apa yang mereka inginkan dan kemudian melakukan aksi untuk mewujudkannya.
Sebaliknya, orang-orang yang berpikir negatif merasa khawatir dan takut bahwa dunia akan membawa efek negatif pada diri mereka. Mereka memandang 'masalah' menjadi penghalang (pencapaian) segala sesuatu, mengvisualisasikan apa yang salah, dan menghindari aksi dalam upaya menghindari 'bencana'.
2. Empati. Orang-orang yang memiliki empati tinggi berusaha memahami apa yang dapat memotivasi dan menginspirasi orang lain, kemudian mencoba membantu mereka untuk mencapai cita-citanya.
Sebaliknya, orang-orang yang berpikir egosentris (mementingkan diri sendiri) larut dalam pikiran dan emosi mereka sendiri. Karena mereka menganggap dunia berputar di sekitar mereka, mereka menolak bekerja sama dengan orang lain.
3. Berpikir Obyektif. Orang-orang yang berpikir obyektif membangun strategi dan taktik berdasar pada "fakta lapangan", bahkan meskipun fakta tersebut menyakitkan untuk direnungkan atau sulit untuk diterima.
Sebaliknya, orang-orang yang berpikir subyektif mengalami 'penderitaan' akibat dari bias konfirmasi. Mereka menerima fakta yang mendukung opini awal mereka dan mengabaikan fakta yang tidak sesuai dengan hal tersebut.
4. Sabar. Orang-orang yang sabar memisahkan antara waktu yang tepat untuk mengambil tindakan dengan waktu yang tepat untuk meninggalkannya. Mereka menyadari bahwa orang lain dan peristiwa di luar diri mereka memiliki ritme dan waktu sendiri-sendiri.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak sabaran menerjunkan diri mereka dalam aktivitas serba buru-buru untuk memaksakan sesuatu (sebelum waktunya).
5. Dermawan. Orang-orang dermawan ingin berbagi apa yang mereka pelajaran dan capai. Mereka tahu bahwa semakin banyak mereka berbagi, pada akhirnya semakin banyak juga apa yang mereka peroleh. Dengan demikian, mereka mengerakkan orang lain untuk menuju diri mereka.
Sebaliknya, orang-orang-orang kikir sangat terikat ('eman', bahasa jawa) pada apa yang mereka dapatkan dan berusaha menyembunyikannya dari orang lain. Mereka merasa bahwa kehidupan seperti game tambah nol di mana kemenangan berarti memiliki lebih banyak hal dibandingkan yang dimiliki orang lain.
6. Syukur. Orang-orang yang memiliki rasa syukur mengapresiasi (mensyukuri) apa yang sudah mereka dapatkan dalam kehidupan mereka. Mereka menyadari bahwa kesuksesan selalu merupakan hasil dari suatu usaha kelompok, dan mereka senantiasa ingat untuk berterima kasih (dan memberikan kompensasi) kepada orang-orang yang membantu mereka.

Sebaliknya, orang yang tidak tahu bersyukur tidak akan menikmati apapun dalam kehidupan mereka karena apapun yang mereka capai, tidak pernah cukup bagi mereka. Mereka membuat diri mereka sendiri sedih tanpa memperdulikan di mana posisi mereka dalam kehidupan mereka.



baca selengkapnya...